Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Seminar Nasional Sains dan Teknologi III

Font Size: 
OPTIMALISASI INVENTORI MATERIAL SPARE PART DI BADAK LNG: STUDI KASUS ROTATING EQUIPMENT
Putra P. Luhur Wibowo

Last modified: 2019-10-23

Abstract


Badak LNG pernah mengoperasikan 8 LNG process train untuk memproduksi LNG dengan kapasitas maksimal 22.5 MrPA. Berdasarkan kondisi saat ini dan perkiraan feed gas yang akan datang, Badak LNG hanya akan mengoperasikan 4 process train. Sementara itu ada 69% material spare part peralatan static, rotating, instrument, electrical dan lainnya yang tersimpan di dalam inventori warehouse senilai US$ 25.03 juta dikategorikan sebagai material Potential Dead Stock (PDS). Pada Tahun 2017, hanya 4 process train yang beroperasi dan satu process train dalam posisi idle, oleh karena itu nilai inventori material juga membutuhkan penyesuaian dengan baik. Untuk antisipasi kondisi ini, optimalisasi inventori material di warehouse adalah dengan menurunkan nilai inventori material dengan metode evaluasi Material Criticality Rating (MCR) pada material yang mempunyai PDS yang tinggi.

Penyebab terjadinya PDS akan dibahas dengan metode fishbone analysis.  PDS yang teridentifikasi akan dievaluasi dengan metode MCR untuk menentukan ratingnya. Dari evaluasi diperoleh PDS tertinggi adalah pada spare part rotating equipment, sebesar 52%. Faktor yang mempengaruhi tingginya PDS ini antara lain: pengurangan beroperasinya proses train, modifikasi, periode overhaul dan mode kegagalan.  Data PDS ini kemudian dipilah sesuai dengan rating MCR-nya dari 1 sampai 4. Target optimalisasi adalah spare part dengan MCR rating 4, yang dari evaluasi diperoleh senilai US$ 0.533 juta.: Selanjutnya, spare part ini diseleksi sesuai algoritma yang dibuat untuk proses write off. Algoritma ini nantinya akan dijadikan referensi untuk material-material craft yang lain.


Keywords


Material; Process Train; Potential Dead Stock; Inventaris; Spare Part; Rotating Equipment

Full Text: PDF